Jakarta
Perundingan antara pedagang dan warga sekitar Taman Wisata Alam (TWA)
Tangkubanparahu dengan pihak pengelola serta pemerintah terus dilakukan
untuk mencari solusi terbaik bagi semua pihak. TWA Tangkubaparahu akan
dibuka kembali jika telah ada kata sepakat antara warga dan pihak
pengelola.
"Sekarang ini kita tutup sementara, karena kita masih
melakukan pendekatan kepada masyarakat agar bisa kembali berdagang,"
kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat, Joko
Prihatno, saat berbincang dengan detikcom, Selasa (21/8/2012) malam.
Joko
belum bisa memastikan waktu TWA Tangkubanparahu akan dibuka kembali.
Pihaknya hingga saat ini terus melakukan perundingan dengan warga. Jika
kesepakatan telah terjadi, dia memastikan TWA Tangkubanparahu akan
kembali bisa diakses oleh wisatawan.
"Sampai perundingan selesai," ujarnya.
Seperti
diketahui ratusan massa memblokir gerbang atau pintu masuk menuju
lokasi Taman Wisata Alam (TWA) Tangkubanparahu, Jawa Barat, Senin (20/8)
kemarin. Massa berasal dari masyarakat dan pedagang di Tangkubanparahu.
Informasi
dihimpun, blokir gerbang sudah terjadi sejak Selasa 14 Agustus lalu.
Pemblokiran dilakukan lantaran masyarakat dan pedagang enggan
Tangkubanparahu dikelola pihak swasta. Saat ini Tangkubanparahu dikelola
PT Graha Rani Putra Persada (GRPP). Mereka menginginkan pengelolaan
oleh pemerintah.
Direktur Utama GRPP, Putra Kaban, mengonfirmasi
bahwa pertemuan antara pihak perusahaan dengan warga atau pedagang terus
dilakukan. Bahkan, menurut dia, sudah ada beberapa titik temu antara
pengelola dan pedagang.
"Ada beberapa titik temu, kebanyakan bisa
diterima, ada juga yang bertentangan," jelas Putra kepada detikcom,
Selasa (21/8/2012).
Namun, masih ada beberapa hal yang belum
disepakati. Salah satu yang masih perlu didiskusikan adalah jam
operasional kawasan wisata ini. Para pedagang ingin Tangkubanparahu bisa
dibuka hingga malam hari.
"Tapi kita nolak. Karena itu kan kawah. Kalau misalnya ada apa-apa, bagaimana?" imbuh Putra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar