Jumat, 17 Agustus 2012

Kuota BBM Bersubsidi Capai 46 Juta KL di 2013

Jakarta - Pemerintah mematok volume konsumsi BBM bersubsidi sebesar 46 juta kiloliter (kl) dalam RAPBN 2013. Jumlah ini meningkat dibandingkan perkiraan realisasi volume konsumsi BBM bersubsidi pada tahun 2012 sebesar 40 juta kl.

Dalam Nota Keuangan dan RAPBN 2013 yang dikutip detikFinance, Sabtu (18/8/2012) disebutkan kuota tersebut menjadi salah satu dasar perhitungan pemerintah dalam menetapkan besaran subsidi BBM jenis tertentu, LPG tabung 3 kg dan LGV 2013 yang mencapai Rp 193,8 triliun.

Selain kuota, dalam menetapkan anggaran subsidi BBM pemerintah juga mempertimbangkan harga minyak Indonesia (ICP) US$100 per barel, volume konsumsi LPG tabung 3 kilogram sebesar 3,9 metrik ton, alpha BBM sebesar Rp 642,6 per liter, dan nilai tukar rupiah sebesar Rp 9.300 per dolar AS.

Anggaran subsidi ini naik Rp 56,4 triliun bila dibandingkan alokasi anggaran subsidi BBM, tabung LPG 3 kg, dan LGV dalam APBNP 2012 sebesar Rp 137,4 triliun (1,6% terhadap PDB). Dalam perkiraan realisasi 2012, realisasi subsidi BBM, LPG tabung 3 kg, dan LGV diperkirakan mencapai Rp 216,8 triliun.

Dengan kecenderungan tingginya harga ICP akhir-akhir ini dan semakin meningkatnya volume konsumsi BBM bersubsidi maka perlu dilakukan langkah-langkah kebijakan untuk mengendalikan peningkatan beban subsidi BBM.

Untuk itu dalam tahun 2013 pemerintah akan menempuh berbagai kebijakan antara lain meningkatkan efisiensi alokasi subsidi BBM, mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi melalui pengaturan, pengawasan, dan manajemen distrtibusi, meningkatkan program konversi BBM ke BBG terutama untuk angkutan umum di kota-kota besar,dan melanjutkan program konversi minyak tanah ke LPG tabung 3 kg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar