Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) berambisi membangun
proyek kereta layang Bekasi-Slipi. Rencana tersebut tetap menjadi
impian BUMN karya ini meskipun Menteri BUMN Dahlan Iskan bersikukuh dana
pembangunan kereta layang ini harus dibiayai perseroan tidak melalui
APBN.
Direktur Utama Hutama Karya, Tri Widjajanto mengatakan saat
ini pihaknya masih melakukan kajian baik sisi teknis maupun komersial
dari proyek tersebut.
"Masih melakukan kajian di dalam,
teknisnya, komersialnya, legalnya," ungkap Tri saat ditemui di kantor
Kementerian BUMN, Rabu (5/9/2012).
Hutama Karya menunjukkan
keseriusan dalam membuat proyek ini dengan membentuk tim pengkaji,
karena proyek ini merupakan program kerja perseroan.
"Memang sudah jadi program kami dan sudah dibentuk tim untuk mengkaji lebih lanjut di kami," tambahnya.
Terkait
pembiayaan, Tri mengatakan, pihaknya pun masih melakukan kajian lebih
dalam. Walaupun, menurutnya, apabila dengan menggunakan biaya APBN,
segala biaya konstruksi akan bisa lebih murah.
"Kita belum bicara kesanan tapi APBN lebih murah lah seyogyanya, kalau swasta kan business to business," pungkasnya.
Sebelumnya memang Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan proyek tersebut tidak perlu menggunakan APBN.
"Bila memakai uang negara, itu akan melalui proses panjang, beda dengan dana kas internal," ungkap Dahlan.
Rencananya
proyek kereta layang ini akan membentang dari Bekasi menuju Slipi
sepanjang 22 km. Dan disebut-sebut proyek akan menghabiskan dana sekitar
Rp 10 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar